Terlalu Lama Main HP, Terlalu Lama Menunda Diri | Self Awareness Notes

 

Overstimulasi akibat HP

Ada hari-hari di mana rasanya otak penuh tapi hidup kosong, dan hari ini salah satunya.

Entah kenapa, aku bisa scroll Instagram, Threads, nonton Reels, Youtube, dan Netlix berjam-jam lalu balik lagi ke Instagram dan Threads, begitu terus berulang-ulang. Bahkan, ketika isi kontennya hampir sama dan otakku sudah memberi sinyal, "Udah cukup" jempolku tetap lanjut. Tanpa sadar, sudah beberapa jam terlewat. Matahari sudah semakin naik ke atas, atau bahkan sudah turun tenggelam, dan seterusnya.

Setelahnya? Tubuh terasa capek. Tapi bukan capek fisik. Ini capek yang bikin aku males banget gerak, bahkan untuk hal kecil seperti menyeduh teh, membuat kopi sachet, atau membuka laptop.

Percayalah, aku menulis topik ini sekarang saja dengan sangat memaksakan diri.

Overstimulasi yang Gak Disadari

Aku baru sadar kalau inilah yang disebut overstimulasi digital.

Bukan karena kerja berat, bukan karena banyak deadline, tapi karena otak dipaksa menelan terlalu banyak informasi dalam waktu singkat.

Bayangin aja, dalam beberapa jam ini saja, aku sudah menelan informasi bahwa ada pelemparan batu di kereta KAI lintas Jogja, ada rel kereta KAI yang sudah rusak dan dilaporkan oleh bocil-bocil warga setempat, perpanjangan kasus Juliana - pendaki Brazil yang tewas di Rinjani, ada utas tentang drama china, utas yang mengadu domba antar agama, hypenya film animasi KPOP Demon Hunters, dan masih banyak lagi. Semua tumpah ruah masuk sekaligus.

Padahal aku belum ngapa-ngapain hari itu. Tapi rasanya udah capek, udah "penuh". Dan karena merasa "sudah kenyang", aku jadi menunda semua hal penting yang sebenarnya harus aku lakukan.

Kebiasaan yang Jadi Pola

Pola ini makin sering muncul.

Satu kali scroll berujung dua jam lewat. Satu kali buka Threads berujung males mandi, males nulis, males beberes, atau yang lebih parah, males hidup.

Dan karena males, aku jadi merasa bersalah. Karena merasa bersalah, aku balas lari lagi ke HP untuk distraksi berharap mendapatkan hiburan dari sana.

Siklusnya muter-muter gitu aja.

Saatnya Ngasih Jeda

Kali ini aku gak akan ngasih tips gimana ngurangin screen time atau detox digital. Aku cuma pengen jujur: aku lelah dengan kebiasaan ini.

Kadang kita gak butuh cara, kita cuma butuh ngaku. Bahwa kita sedang gak baik-baik aja. Bahwa kita lagi terjebak di dunia kecil seluas layar 6 inci. Dan dari pengakuan itu, semoga muncul niat kecil untuk ngambil jeda.

Gak harus lama memang, cukup berhenti 30 menit dari HP dan kembali duduk bareng diri sendiri. Mungkin juga bisa dengan menulis jurnal, minum teh, lihat langit, tarik napas pelan-pelan dan mungkin, kalau cukup beruntung, besok kita bisa mulai lagi.

Dengan lebih sadar. Lebih ringan. Dan lebih hidup.

Mungkin Kamu Juga Pernah Merasakannya

Kalau kamu pernah ngalamin hal yang sama, boleh banget, kok, untuk cerita di kolom komentar. Gak untuk cari solusi, tapi untuk saling tahu bahwa kita gak sendirian.

Posting Komentar

0 Komentar