Sebagai orang yang kerjaannya muter di media sosial, jujur aja... kadang capek. Bukan cuma karena kontennya, tapi karena ramainya isi kepala setelah scroll, lihat ini itu, bandingin diri sendiri sama orang lain, lalu mendadak hilang arah.
Detoks media sosial jadi obrolan yang sering muncul belakangan. Tapi buat kita yang kerja di dunia digital, detoks itu nggak semudah cabut colokan. Karena kadang ya, itu bagian dari kerja.
Makanya yang kita butuh mungkin bukan "puasa total medsos", tapi cara istirahat yang masuk akal, yang tetap ngasih ruang buat napas tanpa bikin kita ketinggalan hal penting.
Nggak Harus Hilang, Tapi Boleh Berjarak
Kita boleh, kok, pelan-pelan ambil jarak. Bukan karena benci medsos, tapi karena pengen tetap waras.
Kadang yang bikin capek bukan upload-nya, tapi kebiasaan buka IG atau TikTok tiap ada waktu kosong. Scroll tanpa tujuan, terus ujung-ujungnya overthinking. Padahal tadinya cuma mau cari inspirasi.
Pasti kamu juga sering kan ngalamin hal kayak gini? Scrolling, tiba-tiba udah 1 jam berlalu lalu menyesal karena merasa "nggak ngapa-ngapain".
Detoks yang Masih Bisa Posting? Bisa Banget
Buat kamu yang tetap harus posting karena kerja atau branding, detoks tetap bisa dijalani. Caranya?
1. Upload, terus tutup aplikasi.
Ini juga bisa menghindari kamu dari perasaan cemas soal "ada yang like postinganku atau nggak ya?" dan lain sebagainya. Sebagai konten kreator, harusnya habis upload ya lupakan sajalah dulu.
Nggak usah scroll-scroll dulu. Balas DM dan komen bisa dijadwalkan nanti.
2. Pakai tools penjadwalan.
Kayak Meta Business Suite atau Later. Jadi kamu bisa bikin konten di awal minggu, terus tinggal jalan sendiri. Ini lebih enak lagi, karena kamu nggak perlu buka sosmed kamu setiap kali mau upload yang takutnya nanti berujung scroll.
Tapi beberapa tools penjadwalan sayangnya nggak mencakup semua sosmed. Kalau kamu aktif di beberapa sosmed, ini sih yang agak repot.
3. Batasi jam online.
Misalnya cuma buka medsos di jam 10 pagi dan 6 sore. Di luar itu, tutup aja. Biar otak nggak kebanyakan notifikasi. Notifikasi aplikasi juga kamu bisa matikan dulu ya, biar pembatasan jam online kamu bisa sukses.
Kalau Capek, Mute Dulu
Scroll timeline bisa jadi sumber stres, apalagi kalau isinya pencapaian orang terus. Nggak semua akun harus kamu unfollow, tapi mute itu opsi yang underrated.
Mute akun yang bikin kamu ngerasa kecil, akun yang vibes-nya toxic, atau yang bikin kamu stuck banding-bandingin hidup. Gak ada yang marah, gak ada yang rugi.
Ada notifikasinya gak, kak ke akun yang kita mute?
Nggak ada notifikasi apapun ya, jadi aman.
Pakai Waktu Luang Buat Isi Ulang Energi
Saat udah mulai lelah tapi HP masih ada di tangan, coba ganti arah:
- Dengerin lagu atau podcast
- Jalan kaki sore
- Baca buku ringan
- Nulis satu paragraf di jurnal
Nggak harus produktif, yang penting kamu merasa lebih tenang.
Jadwalin Hari Tanpa Medsos
Kamu bisa mulai dari 1 hari tanpa medsos dalam seminggu. Hari Minggu, misalnya. Atau pilih malam hari sebagai zona offline—HP ditaruh, pikiran disetel pelan-pelan.
Ini bukan soal sok anti digital, tapi biar kamu punya ruang buat dengar isi kepala sendiri.
Nggak Harus Selalu Muncul
Ini yang kadang kita lupa: kamu nggak harus selalu muncul. Bahkan kreator pun berhak ambil jeda.
Kalau perlu istirahat, ambil. Kalau pengen off sebentar, jalanin. Audiens yang tepat nggak akan ninggalin kamu cuma karena kamu rehat sehari dua hari.
Pelan-Pelan Aja, yang Penting Gerak
Detoks itu nggak harus sempurna. Bisa kok pelan-pelan, sambil tetap posting, sambil tetap kerja. Yang penting kamu sadar kapan butuh tarik napas, dan kapan perlu mengurangi bising.
Dan kalau ada yang bilang, “namanya juga kerja di medsos, ya harus kuat mental dong”. Kamu boleh senyum, terus balik ke halaman jurnalmu. Karena kamu tahu, kekuatan juga datang dari tahu kapan harus istirahat.

0 Komentar